Melewati Rindu Sendiri


Kamu yang memiliki hatiku kini ku berpesan Selamanya kita akan bersama melewati segalanya dan tak ada yang dapat pisahkan kita berdua. Tak perlu lagi ada keraguan di antara kita. Aku yang tak bisa melepaskan kamu yang menggengam hatiku. Walau yang tercipta pasti akan berpasangan di sujudku berucap kau lah sebagian dari tulang rusuk yang harus di sempurnakan. Terniang sendiri pada labuhan hati yang tenang. Merasakan getaran tatapan pandangan pertama yang tak biasa,atau mungkin itu dinamakan cinta pandangan pertama. Kau yang ku semogakan kini ku berharap jangan siakan kembali.

Menjaga hatimu disini pun hal yang mudah aku lakukan tanpa kau pinta dan kau mohon dengan sangat kepadaNya. Sampai ku lupa akan meminta agar ketenangan batinku saat ku harus merindukan dirimu sendirian. Tak pernah ku sesali dengan rasa yang terus menggumam ini. Semua itu bukan berarti ku berhenti melanjutkan hidup yang harus ku prioritaskan. Karena semua ini ku jadikan sebagai pelajaran sendiri,saat ku akan menanggis sendiri dan melangkah dengan ringan kaki ku tuk berjalan dalam tapakan yang tak berada di sisimu.

Aku yang terbiasa mengolah pikiranku tentang semua kecurigaanku selama ini. Melatih hati tuk kembali utuh. Bukan karena kesempurnaan yang menjadikan alasan ku bertahan sampai saat ini. Karena sebuah keyakinan yang kuat sampai ku tak mampu lari saat api yang kau nyalakan menghangatkan orang lain. Sesampai sesak nafasku dan berhenti sejenak menutup mataku dengan kejadian yang tak ingin ku tahu.

Seribu banyak rayuan singgah yang ku abaikan seolah menjadi sia-sia. Dengan sebuah ketulusan yang ku rasakan bersamamu dan semua itu hanya sebagai sandiwara. Tak perlu lagi diam hanya untuk mencoba lari perlahan karena dengan itu akan menjadi meleburkan segalanya.

Dengan jarak aku belajar bagaimana melipat kilometer menjadi centimeter,dengan waktu aku belajar menunggu sabar dalam penantian dan dengan ketulusan hatiku aku belajar sebuah keikhlasan. Bangun semangat baru itulah slogan yang selalu membuatku paham dan kita ciptakan masa depan yang indah bersama dengan memacu prestasi bersama.Lalu setelah itu beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan.

Suatu hari aku pernah berhayal saat mentari terbenam,kau duduk di samping ku kembali. Sembari jalan kau ayunkan tangan sebelah kanan ku dan senyum tipis pada raut wajahmu yang selalu ku rindukan. Melihat kanan kiri yang seakan mereka merasakan apa yang kita berdua ingin ungkapkan. Senang bahagia secara penuh mungkin perasaan itu yang akan kita sampaikan,tetapi apalah daya sampai tak bisa berkata-kata.


Cukup indah bila kau juga merasakan saat seperti ini. Aku hanya sendiri yang selalu merindukanmu. Rasa cemburu ku kian tak menemukan ujung saat ku teringat ucapan yang tertulis “Semua itu terucap saat kita jauh dan aku tak memikirkan semua itu” salahkah aku yang selalu curiga setelah kejadian itu. Yakinlah rasa sayangku utuh hanya saja aku takut kau tak mengerti caraku sampaikan rasa ini. Kini mulai dari jalan yang sama tetapi berbeda cara menuju tujuan.Biarlah rindu ini aku sendiri yang mengetahui sampai sang mentari membangunkanku kembali.   

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BATIK CIPRAT SIMBATAN

Jadwal Terakhir di Tahun 2017 "STUDY in PARE"

BPIPI “ BIMBINGAN TEKNIS MANAJEMEN IKM ANGKATAN 2018”