Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Kemampuanku

Ajarkan aku, Melebur dalam gelap  tanpa harus lenyap Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut Bangun dari ilusi namun tak memilih  pergi Tunggu aku, Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu Menunduk menatap bawah Di antara lubang jauh nan hitam Bantu aku, Melakukan hal terbaik untuk keberlangsungan Dengan merasa takut akan kehilangan Yang akan aku sudah ingin melepaskan Pahami aku, Tak boleh ada yang merasa terganggu Ketika waktu lewat dengan hantaman Ketika satu demi satu merindu Damaikan aku, Saat sejenak gemar menghitung jarak Melihat waktu yang singkat pada pertemuan Dan membunuh rasa ingin di mengerti Duduklah dulu, Biarkan hangat pelukmu membekas Jemarimu tak lepas oleh genggamanku Serta tatap aku dengan penuh keyakinan Berdirilah, Kita harus saling menguatkan Bukan menjauhkan rasa Menyandarkan rasa khawatir oleh kedamaian Bukan saling diam Aku dan Kamu jadi satu “I Love You”

Kertasku Kembali Lembab

Tentang cinta yang slama ini yang telah lama kau buka hanya akan kau perlakukan yang sama. Cinta yang selama ini telah menutup hatiku dan kini kau buka menggunakan bujur panah api kembali. Suatu hari aku beranggan kembali bahwa hidup ku akan seperti bunga mawar yang kembali bermekaran di taman yang hanya sesekali orang yang datang untuk melihat dan memperhatikan kecantikannya dan akan terus merawatnya sesampai tak akan lagi ada kata layu untuk dia terus memberikan kesan terbaik selama masa ranum nya kembali. Pada sudut jauh terlihat hanya aku yang dapat melukis serta menginginkan semua akan indah pada lukisan yang ku goreskan. Tentang sebuah kehidupan dimana nanti kau dan aku akan terus berada pada taman yang sama ku menjaga tumbuhan yang akan di musnahkan oleh hama. Dugaan ku salah ternyata hujan mengguyur kertas yang ku lukiskan untukmu. Dan aku akan tetap menunggu meski hujan mendinginkan ku apalah daya ku tak peduli. Ku dekap harapan dari lukiskan yang ku gambarkan untuk